ExposSumbar , PADANG -- Politeknik Negeri Padang bekerjasama dengan Universitas Tokyo dan JICA memperkenalkan teknologi bangunan aman ge...
ExposSumbar, PADANG -- Politeknik Negeri Padang bekerjasama dengan Universitas Tokyo dan JICA memperkenalkan teknologi bangunan aman gempa di Kota Padang. Ditandai dengan diresmikannya dua unit bangunan percontohan yang menggunakan teknologi perkuatan dinding menggunakan tali Polypropylene Band Mesh (PPBM) tersebut, yaitu Gedung Pustaka SDN 33 Kalumbuk dan SDN 34 Kuranji, Padang, Rabu (8/2/).
Direktur Politeknik Negeri Padang Aidil Zamri, ST, MT mengatakan, proyek hasil penelitian The University of Tokyo ini memilih, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat untuk percontohan.
"Sumbar jadi percontohan pengembangan teknologi ini karena wilayahnya yang rawan gempa, "ujarnya.
Aidil Zamri menjelaskan, PPBM adalah semacam tali yang mengikat tembok untuk perkuatan sehingga tidak mudah rubuh ketika ada getaran gempa. Teknologi ini diyakini cocok dikembangkan untuk bangunan rumah masyarakat ke depannya.
Aidil Zamri menjelaskan, PPBM adalah semacam tali yang mengikat tembok untuk perkuatan sehingga tidak mudah rubuh ketika ada getaran gempa. Teknologi ini diyakini cocok dikembangkan untuk bangunan rumah masyarakat ke depannya.
"Ke depan perlu pengenalan dan membudayakan pemakaian PPBM untuk rumah masyarakat. Juga untuk bangunan sekolah dan rumah sakit, "imbuhnya.
Sejalan dengan pengembangan teknologi ini, Pemerintah Kota Padang tengah gencar melakukan mengembangkan sekolah cerdas bencana. Disamping memberikan edukasi mitigasi bencana juga mempersiapkan bangunan yang aman gempa bagi sekolah dan bangunan fasilitas publik lainnya.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Hendra Mardhi yang dalam kesempatannya mewakili Walikota Padang mengatakan, program pengurangan resiko bencana bagi siswa Sekolah Dasar dan SMP tengah digencarkan. Dipersipakan sekitar 100 SD dan SMP untuk program cerdas bencana ini.
Terkait teknologi PPBM yang digawangi Polteknik Negeri Padang, menurut Hendra Mardhi merupakan teknologi yang tepat dikembangkan di daerah rawan gempa. Nantinya disinergikan dengan program cerdas bencana.
"Disamping menghadirkan rasa aman, warga juga sudah memahami langkah apa yang harus dilakukan jika terjadi gempa, "tukasnya.
Pada peresmian gedung aman bencana ini juga hadir perwakilan dari The University of Tokyo, DR. (ENG) Muneyoshi Numada. Pihaknya mengaku terpanggil mengembangkan teknologi ini untuk percontohan di Sumatera Barat.
"Seperti halnya Jepang, di Kota Padang termasuk yang rawan gempa sehingga perlu bangunan yang aman gempa, "sebutnya. (hms)