ExposSumbar , PADANG -- Pemerintah Kota Padang berwacana untuk memekarkan Kecamatan Koto Tangah. Melihat secara grafis, daerah tersebut mem...
ExposSumbar, PADANG -- Pemerintah Kota Padang berwacana untuk memekarkan Kecamatan Koto Tangah. Melihat secara grafis, daerah tersebut memliki wilayah dengan luas 232,2 km2, luas ini tiga kali lipat dari Kota Padangpanjang.
Ketika ditanyai kapan dilakukan pemekaran, Walikota Padang menyebut akan mengkomunikasikannya terlebih dahulu.
"Insya Allah, kita akan mekarkan Koto Tangah, nanti Camat akan mengkomunikasikannya mulai dari tingkat bawah,"kata Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah saat membuka Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan (Musrenbang) 2019 di Kecamatan Koto Tangah, Kamis (16/2).
Pemko Padang berencana akan memekarkan daerah Koto Tangah menjadi dua atau tiga kecamatan. Namun demikian, keberadaan Kerapatan Adat Nagari (KAN) tidak akan diganggu gugat. KAN tidak ikut dimekarkan, karena menyangkut masalah adat yang harus tetap dijaga kelestariannya.
"Kita akan bicara dengan tokoh masyarakat dan niniak mamak, sehingga tidak ada hambatan," terang Mahyeldi
Sementara itu, Camat Koto Tangah Syahrul menyebutkan, bahwa daerahnya memang terbilang luas. Penduduknya pun cukup padat.
"Jumlah penduduk di Koto Tangah sebanyak 165.785 jiwa," ungkap Syahrul.
Musrenbang Koto Tangah.
Sementara, Musrenbang 2018 di Kecamatan Koto Tangah digelar di Aula Kantor Camat setempat. Kegiatan ini dihadiri sejumlah tokoh masyarakat, lurah, RT, RW serta Forkopimka di daerah itu. Juga tampak hadir anggota DPRD Kota Padang dan DPRD Sumbar. Kegiatan ini dibuka langsung Walikota Padang.
Pada Musrenbang itu Kecamatan Koto Tangah mengusulkan sejumlah item pembangunan seperti fisik, sosial budaya, serta ekonomi. Total usulan untuk tahun 2018 yakni Rp 3,4 triliun.
"Usulan ini setelah melalui rembuk warga dan musrenbang kelurahan," terang Camat Syahrul.
Anggota DPRD Sumbar Yuliarman mengatakan Musrenbang di Koto Tangah sebaiknya tidak saja mengusulkan pembangunan fisik semata. Akan tetapi juga melihat persoalan lain di daerah tersebut.
"Cukup banyak prioritas lain seperti masalah banjir, pertanian, dan lainnya," katanya.
"Kita ingin di kacamata kita sekarang sudah tergambar bagaimana wajah Koto Tangah pada 2018 nanti," sebut Mahyeldi. (archa/hms)
Ketika ditanyai kapan dilakukan pemekaran, Walikota Padang menyebut akan mengkomunikasikannya terlebih dahulu.
"Insya Allah, kita akan mekarkan Koto Tangah, nanti Camat akan mengkomunikasikannya mulai dari tingkat bawah,"kata Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah saat membuka Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan (Musrenbang) 2019 di Kecamatan Koto Tangah, Kamis (16/2).
Pemko Padang berencana akan memekarkan daerah Koto Tangah menjadi dua atau tiga kecamatan. Namun demikian, keberadaan Kerapatan Adat Nagari (KAN) tidak akan diganggu gugat. KAN tidak ikut dimekarkan, karena menyangkut masalah adat yang harus tetap dijaga kelestariannya.
"Kita akan bicara dengan tokoh masyarakat dan niniak mamak, sehingga tidak ada hambatan," terang Mahyeldi
Sementara itu, Camat Koto Tangah Syahrul menyebutkan, bahwa daerahnya memang terbilang luas. Penduduknya pun cukup padat.
"Jumlah penduduk di Koto Tangah sebanyak 165.785 jiwa," ungkap Syahrul.
Musrenbang Koto Tangah.
Sementara, Musrenbang 2018 di Kecamatan Koto Tangah digelar di Aula Kantor Camat setempat. Kegiatan ini dihadiri sejumlah tokoh masyarakat, lurah, RT, RW serta Forkopimka di daerah itu. Juga tampak hadir anggota DPRD Kota Padang dan DPRD Sumbar. Kegiatan ini dibuka langsung Walikota Padang.
Pada Musrenbang itu Kecamatan Koto Tangah mengusulkan sejumlah item pembangunan seperti fisik, sosial budaya, serta ekonomi. Total usulan untuk tahun 2018 yakni Rp 3,4 triliun.
"Usulan ini setelah melalui rembuk warga dan musrenbang kelurahan," terang Camat Syahrul.
Anggota DPRD Sumbar Yuliarman mengatakan Musrenbang di Koto Tangah sebaiknya tidak saja mengusulkan pembangunan fisik semata. Akan tetapi juga melihat persoalan lain di daerah tersebut.
"Cukup banyak prioritas lain seperti masalah banjir, pertanian, dan lainnya," katanya.
Walikota Padang berharap, dengan adanya Musrenbang pada setiap tahun, akan ada perkembangan pembangunan yang mencolok di tiap kecamatan.
"Kita ingin di kacamata kita sekarang sudah tergambar bagaimana wajah Koto Tangah pada 2018 nanti," sebut Mahyeldi. (archa/hms)
COMMENTS