Ekspos Sumbar (PADANG) - Armada kereta api jurusan terminal Simpang Haru-Duku-Bandara Internasional Minangkabau (BIM), kini sudah data...
Ekspos Sumbar (PADANG) - Armada kereta api jurusan terminal Simpang Haru-Duku-Bandara Internasional Minangkabau (BIM), kini sudah datang. Rencananya, kereta api yang dilengkapi 5 gerbong berkapasitas lebih 200 orang penumpang itu akan segera diuji coba, sebelum diresmikan sekitar bulan April mendatang.
“Namun demikian, kita berharap kepada pemerintah daerah, khususnya pemko Padang dan pemkab Padang Pariaman untuk dapat memanfaatkan momen ini dengan baik. Misalnya dengan menggandeng investor untuk membangun objek wisata baru yang diminati masyarakat luas,” kata Kadishub Sumbar, H. Amran, SE, MM di ruang kerjanya, Jum’at (23/2).
Menurut Amran, kalau hanya dengan mengandalkan masyarakat penumpang untuk tujuan terminal Simpang Haru-Duku-BIM saja atau sebaliknya, justru tak akan memberikan banyak keuntungan, baik pusat maupun daerah. Tapi, jika dibangun objek wisata, keuntungan lain akan terbuka lebar, seperti lapangan kerja baru, di samping meningkatkan income.
Amran juga menyebutkan, peluang untuk objek wisata baru ini masih sangat memungkinkan, mengingat masih tersedianya lokasi strategis di dekat bandara. “Katakanlah lokasi tersebut merupakan milik masyarakat, tapi bisa digunakan dengan system pinjam pakai, atau tanam saham (bagi hasil) lainnya. Sehingga kepemilikan hak masyarakat atas tanahnya tak hilang,” tambah Amran.
Selain memiliki tempat duduk yang nyaman dan lapang, Minangkabau Ekpres ini juga menyiapkan ruang khusus dilengkapi gantungan tangan bagi penumpang yang berdiri di bagian tengah. Artinya, jika tempat duduk yang tersedia di KA Minangkabau Ekspres sewaktu-waktu telah terisi penuh, penumpang lain yang tak kebagian kursi masih bisa berdiri di bagian tengah.
Sementara itu, Kepala Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional (Divre) II Sumbar Yuherman, menyebutkan armada yang diberi nama Minangkabau Ekspres itu memiliki bobot 18 ton. “Kereta api ini nantinya akan melintasi trayek Duku-BIM dan Duku-Simpang Haru masing-masing 5 kali/hari pulang pergi,” katanya secara terpisah di Simpang Haru.
Proyek multi years tahun anggaran 2015/2016 ini memanfaatkan dana APBN dari Kementerian Perhubungan senilai R. 300 milyar. Dana tersebut antaralain digunakan untuk pembangunan stasiun Duku dan BIM berikut sarana dan prasarana pendukung, kemudian pembangunan rel KA disertai peningkatan kapasitas jembatan yang akan dilewati KA baru ini. (Edi)