Ekspos Sumbar (PADANG) - Ketua RW.001 Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, Afrizal mengaku, warga di daerahnya sudah je...
Ekspos Sumbar (PADANG) - Ketua RW.001 Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, Afrizal mengaku, warga di daerahnya sudah jenuh dengan kondisi kepemimpinan di Kota Padang saat ini. Pasalnya, warga merasa tidak terayomi karena pemimpin yang ada dinilai hanya mementingkan kelompoknya saja.
"Masyarakat sudah jenuh dengan kondisi yang ada saat ini. Kami tidak merasakan lagi pemimpin yang mengayomi seluruh masyarakat. Sebab, yang ada hanya mementingkan kelompok masyarakat saja," ujarnya pada acara silaturahmi warga Padang Sarai dengan mengundang calon Wakil Walikota Padang nomor urut 1 di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 27 Juni 2018, Desri Ayunda, Jumat, 30 Maret 2018.
Menurutnya, saat ini persoalan nyata yang dihadapi masyarakat adalah masalah kesejahteraan dan carut marutnya sistem drainase, sehingga daerah tersebut selalu menjadi langganan banjir. Sementara warga hanya bisa menjadi penonton di daerahnya sendiri.
"Di kota ini ada Baznas untuk bisa meringankan beban masyarakat miskin. Namun kenyataan yang kami alami, sangat sulit untuk mendapatkan bantuan. Seakan Baznas itu dikuasai oleh kepentingan kelompok politik tertentu. Makanya, kami merasa jenuh," terangnya.
Selain dihadiri Desri Ayunda, silaturahmi itu juga dihadiri oleh Wakil Ketua DPW Nasdem Provinsi Sumatera Barat, Masful, Wakil Ketua Advance Tim Emzalmi-Desri Ayunda, Mirkadri Miyar, ninik mamak, bundo kanduang, tokoh masyarakat dan pemuda setempat.
Pada kesempatan itu, Masful menyampaikan pesan Syahrul Ujud, mantan Walikota Padang periode 1983-1993, kepada masyarakat yang hadir. Menurutnya, Syahrul Ujud berpesan agar masyarakat menentukan sikap mendukung paslon Emzalmi-Desri Ayunda.
"Untuk memutus mata rantai ketidakadilan sebagaimana disampaikan tadi, kami ingin menyampaikan pesan Pak Syahrul Ujud di sini. Beliau meminta masyarakat tegas dalam menentukan sikap untuk mendukung Emzalmi-Desri. Sebab, tidak ada jalan lain, selain mengganti walikota pada 27 Juni 2018," pungkasnya.
Sejak awal, kata Masful, Partai Nasdem bersama partai politik lainnya menyatakan mengusung Emzalmi-Desri Ayunda adalah untuk suatu perubahan ke arah yang lebih baik. Kota Padang ini luasnya 694 KM persegi, dan butuh tangan-tangan piawai dalam membangunnya.
"Kita butuh pemimpin yang punya misi dan visi yang jelas, bukan hanya pencitraan dan penghargaan di tengah ekonomi masyarakat semakin menjerit. Kami dari Koalisi Padang Bersatu yang didalammnya tergabung 10 partai politik, merasa miris melihat kondisi yang ada," urainya.
"Kita hanya disuguhkan atas keberhasilan pembangunan Pasar Raya dan Pantai Padang sepanjang 2 KM dengan polesan opini, bahwa Padang sudah mantap dan tacelak. Tahukan kita, pembangunan Pasar Raya dan Pantai Padang itu hanya program lanjutan walikota sebelum, yaitu Fauzi Bahar," urainya.
Perlu diketahui, kata Masful, pembenahan Pasar Raya dan Pantai Padang itu tidak mudah dan sudah mengalami proses yang cukup lama di periode kepemimpinan Walikota Padang Fauzi Bahar. Kalau hanya membuat trotoar dan memasang lampu, itu belum sebarapa. Sebab, yang paling sulit itu proses pembebasan lahannya.
Desri Ayunda sendiri menegaskan tidak akan membuat banyak janji dengan masyarakat. Namun, sesuai harapan masyarakat, pasangan Emzalmi-Desri Ayunda memang diperuntukan untuk semua lapisan warga kota.
"Saya maju mendampingi Pak Em atas dorongan tokoh masyarakat untuk mengetaskan kemiskinan. Di Koto Tangah ini, sekira 48 ribu penduduknya berada di bawah kemiskinan. InsyaAllah, kita akan melakukan pembenahan infrastruktur dan perekonomian sebagaimana disampaikan Ketua RW tadi," tukuknya. (TMC)