Ekspos Sumbar (PADANG) - Emzalmi ikuti diskusi Islam kebangsaan Al Maun. Pada Jumat (16/3), Aliansi Masyarakat Untuk Nawa Cita (Al Ma...
Ekspos Sumbar (PADANG) - Emzalmi ikuti diskusi Islam kebangsaan Al Maun. Pada Jumat (16/3), Aliansi Masyarakat Untuk Nawa Cita (Al Maun) mengadakan diskusi Islam kebangsaan untuk mengenang tokoh - tokoh pergerakan Sumbar di Hotel Pangeran Padang.
Muhammad Rafiq mengatakan, "kita harus berusaha memikirkan yang terbaik untuk bangsa, pemikiran Islam muncul dari tokoh - tokoh Sumbar pada sejak 1920 an sampai merdeka. Sumbar banyak melahirkan tokoh yang berkecimpung dikancah Nasional antaranya Tan Malaka, Hatta dan Syafril," katanya.
Pemikiran tokoh - tokoh Sumbar sangat frural, walau ada perbedaan namun tetap saling hormat menghormati, sebagai contoh yang harus kita lanjutkan.
Eko Sulistio Deputi 4 Bidang Kepres menyebut "banyak tokoh - tokoh pergerakan Islam dari Sumbar ini tidak tercatat dalam sejarah, yang meninggalkan jejak petilasan baik didunia politik maupun pendidikan.
Munculnya tokoh - tokoh pemikir ini berdasarkan keislaman maupun perpanjangan sosial demokrasi yang mengetengahkan persatuan" jelasnya.
Emzalmi menambahkan bahwa didalam setiap pergerakan pasti terkandung nilai kehidupan seperti pepatah adat Minangkabau.
"talendo dek ka naiak talantuang dek katurun artinya capek kaki talangkahan, capek tangan tajambaoan, capek muluik takatoan," kata Emzalmi.
Dalam diskusi ini turut hadir sebagai Ulama Buya Masqut Abidin, Yulhamdi tokoh dari tokoh gerakan Islam dan tokoh Pemuda Sumbar Bung Nisfan Jumadil. Rencananya, Jendral Purnawirawan Moeldoko juga akan hadir namun karena banyaknya jadwal kegiatannya seperti memberikan kuliah umum di UNP dan sholat Jumat di Mesjid Nurul Yakin Pakandangan sehingga Moeldoko tidak bisa hadir dalam diskusi ini. (AdF)