Ekspos Sumbar (Padang) - Sejumlah perwakilan Ninik Mamak se Kota Padang mendeklarasikan dukungan untuk pasangan calon Walikota Pada...
Ekspos Sumbar (Padang) - Sejumlah perwakilan Ninik Mamak se Kota Padang mendeklarasikan dukungan untuk pasangan calon Walikota Padang nomor urut 1 di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 27 Juni 2018, Emzalmi dan Desri Ayunda.
Pembacaan deklarasi dilakukan pada acara perayaan hari jadi ke-13 Forum Komunikasi Anak Nagari (FKAN) Pauh IX Kecamatan Kuranji Kota Padang, Sumatera Barat, Rabu, 9 Mei 2018. Deklarasi dukungan juga disampaikan oleh Forum Komunikasi Anak Nagari (FKAN) dan pemuda peguyuban dari beberapa kelurahan.
"Rata-rata yang hadir adalah Ketua KAN dan Ninik Mamak Bajinih Adat dari nagari-nagari yang ada di Kota Padang, seperti Pauh V, Pauh IX, Koto Tangah, Lubuk Kilangan, Nanggalo dan yang lainnya," ungkap Indra Mairizal, Wakil Sekretaris FKAN Pauh IX.
Buya Syafri Kahidir dari Kerapatan Adat Nagari (KAN) Pauh IX yang didaulat menyampaikan kata sambutan mengatakan, dukungan Ninik Mamak se Kota Padang sudah sesuai dengan arah pembangunan Nagari, dimana Ninik Mamak memiliki kewajiban mendorong Anak Nagari mengabdi untuk pembangunan kampung halaman.
"Emzalmi dan Desri Ayunda merupakan anak kemenakan kita. Maka sudah menjadi kewajiban Ninik Mamak untuk mendukung dan memenangkan pasangan ini demi Kota Padang yang lebih baik bagi seluruh lapisan masyarakatnya," ungkapnya.
Zailis Usman, tokoh masyarakat Kota Padang yang juga salah seorang Ninik Mamak dari Nanggalo mengatakan, pasangan Emzalmi dan Desri Ayunda lahir atas dorongan Ninik Mamak dan Anak Nagari yang menginginkan kota ini lebih baik ke depannya.
"Bagi kami, ini adalah harga diri kita. Memenangkan pasangan ini adalah harga mati bagi kita, kalau tidak, tentulah marwah kita akan dipermalukan. Untuk itu, mari kita saciok bak ayam sa daciang bak basi, kok bulek bisa digolongkan, kok picak bisa di layangkan," urainya.
Ia mengatakan, Anak Nagari yang disodorkan Ninik Mamak untuk mengabdi bagi pembangunan kampung halaman merupakan Anak Nagari yang sudah teruji kemampuannya. Bukan sekedar karena dia Anak Nagari semata, tetapi betul-betul memiliki kualitas kepemimpinan yang sudah teruji.
"Kita tidak hanya memilih Anak Nagari untuk memimpin kota ini, tetapi lebih kepada kemampuan personal mereka. Tidak kita ragukan kemampuan anak kemenakan kita ini. Keduanya orang yang ahli di bidangnya," ulasnya.
Emzalmi sebagai calon walikota, seorang birokrat yang matang berkarir di Pemerintahan Kota Padang dan beberapa kabupaten kota lainnya di Sumbar. Sedangkan Desri Ayunda, sosok yang handal di bidang manajemen ekonomi. Sudah tepat kiranya perpaduan birokrat dan profesional ini memimpin Kota Padang, ujar Zailis.
Emzalmi dan Desri Ayunda menyambut baik dukungan yang diberikan Ninik Mamak dan Anak Nagari tersebut. Ia mengatakan, cita-cita perjuangan Emzalmi dan Desri Ayunda berdasarkan masukan dan pertimbangan dari Ninik Mamak dan Anak Nagari.
"InsyaAllah, kami akan mewujudkan Kota Padang sebagai kota maju, religius dan mandani berbasis pariwisata, pendidikan, perdagangan dan industri. Selain itu, melakukan pembagunan yang seimbang antara pusat kota dan daerah pinggiran kota. Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kami juga akan meningkat industri kreatif berbasis UKM yang berorientasi pariwisata," ujar Emzalmi yang didampingi oleh Desri Ayunda.
Emzalmi menegaskan, dirinya bersama Desri Ayunda juga akan melaksanakan amanat Undang-undang nomor 9 tahun 2015 tentang Pengdelasian Wewenang kepada Wakil Walikota dengan surat keputusan Walikota nantinya. Tujuannya, Wakil Walikota tak hanya sekedar menjadi ban serap semata, tetapi betul-betul bekerja nyata membantu tugas Walikota.
"Saya sudah merasakan bagaimana diperlakukan seperti itu. Maka saya tegaskan, pengalaman pahit saya tak akan dirasakan oleh Pak Desri. Kita akan jalankan amanat Undang-undang tersebut, Pak Des bekerja membenahi ekonomi kota ini, berbuat untuk nagari ini, bukan hanya menjadi boneka nantinya, karena itu sangat merugikan masyarakat Kota Padang, jika wakil walikota tidak bisa berbuat apa-apa karena tidak ada pengedelasian wewenang dari kepala daerah," ujarnya. (TMC)