Ekspos Sumbar (Mentawai) - Sektor pembangunan kesehatan merupakan salah satu dari 27 indikator yang mempengaruhi daerah tersebut masu...
Ekspos Sumbar (Mentawai) - Sektor pembangunan kesehatan merupakan salah satu dari 27 indikator yang mempengaruhi daerah tersebut masuk kategori tertinggal atau lepas dari kategori daerah tertinggal. Ada 8 indikator yang disebutkan merupakan bagian dari pembangunan kesehatan masyarakat.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit pada pertemuan Rapat Dinas Kesehatan Kabupaten Mentawai dengan petugas kesehatan lapangan di Pukesmas Sikakap Kepulauan Mentawai, Jum'at 18 Mai 2018.
Hadir dalam kesempatan itu Wakil Bupati Kortanius, Kadis Kesehatan Prov Sumbar, Kadis Perikanan Sumbar, Kadis Pariwisata Sumbar, Kapolsek, Bappeda Prov Sumbar, Kadis Kesehatan Mentawai dan Kepala dan beberapa tenaga medis Pukesmas Sikakap.
Lebih lanjut Wagub Nasrul Abit menyampaikan, hari ini kami beserta dinas kesehatan provinsi akan melakukan peninjauan secara langsung kondisi pelayanan kesehatan di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Silahkan disampaikan keadaannya, apa yang kurang dan apa-apa pula yang telah diprogram dalam peningkatan pembangunan kesehatan di daerah ini.
Kasihan masyarakat sudah terlalu lama menunggu bagaimana pelayanan kesehatan ini dapat mensejahterakan mereka. Mentawai merupakan daerah 3T, Tertinggal, Terluar, dan Terpencil bagian dari tiga kategori daerah tertinggal di Sumatera Barat.
Kepada Ibu Merry (Ka Dinas Kesehatan Sumbar) agar dapat mendata apa yang ada, menerima segala keluhan seperti air bersih, tenaga dokter, peralatan kesehatan dan obat-obatan serta pola pelayanan kesehatan yang efektif mana yang baik, untuk nanti kita bahas di provinsi mencari solusi dan melakukan percepatan pembangunan kesehatan di Kepulauan Mentawai," ujar Wagub Nasrul Abit.
Wagub Nasrul Abit juga menyampaikan, pada rapat dengan Biro statistik angka kemiskinan Mentawai turun dari 15 % ke 14% ada penurunan satu digit, ini suatu perbaikan hasil dari apa-apa yang telah dilakukan pemkab dan masyarakat Mentawai.
Angka penganguran Mentawai hanya 6 % dalam kajian statistik menyatakan setiap orang yang keluar rumah dinyatakan bekerja, apakah itu ada pendapatan kesejahtera atau tidak tidak menjadi ukuran dari pengganguran. Ini sesuatu angka yang kontradiksi dengan kondisi masyarakat Mentawai yang termasuk daerah miskin tertinggi secara nasional.
Pemerintah daerah memang seharusnya melakukan upaya bagaimana masyarakat mau berkerja dengan baik dan produktif. Mengarahkan masyarakat bekerja yang mampu mensejahterakan mereka merupakan hal yang terbaik dalam mengembangkan potensi daerah.
Contoh saja, hari ini kita melihat hasil tanam pisang Mentawai amat bagus dan bisa dijadikan produk khas yang menjadi brend image daerah selain talas. Saat ini hasil pisang-pisang bagus masyarakat tidak dapat dibawa keluar Mentawai karena biaya transportasi besar, sementara di luar sana orang menunggu membutuhkan pisang dari Sumatera Barat cukup besar.
Untuk itu mungkin ada baiknya Pemerintah Kabupaten Mentawai memulai membangun industri pengolahan pisang, sehingga dapat membantu masyarakat petani pisang Mentawai dapat lebih sejahtera. Dan tanaman pisang Mentawai bisa lebih terhormat dan disenangi banyak orang baik secara nasional dan internasional diera global ini," himbau Wagub Nasrul Abit. (Rilis Humas)