Payakumbuh - Setelah digelar selama 3 hari pada 26 hingga 28 Agustus 2019 di Medan Nan Bapaneh Ngalau Indah, perhelatan Payakumbuh Ale...
Payakumbuh - Setelah digelar selama 3 hari pada 26 hingga 28 Agustus 2019 di Medan Nan Bapaneh Ngalau Indah, perhelatan Payakumbuh Alek Silek yang bertema "Sipakaik Mangko Balega" resmi ditutup.
Hadir Walikota Payakumbuh diwakili Asisten III Amriul Dt. Karayiang, hadir juga Ketua Pelaksana Kadisparpora Elfriza Zaharman, Kepala OPD, serta jajaran Forkopimda dan seluruh tamu undangan.
Dalam sambutannya yang disampaikan Asisten III, Walikota Riza Falepi mengatakan Pemerintah Kota Payakumbuh sangat memperhatikan budaya, dimana untuk tahun depan, apabila pemprov masih memberikan amanah, maka kedepan Kota Payakumbuh akan siap menggelar Alek Silek ini dengan lebih baik lagi.
"Kita akan masukkan dalam pembahasan anggaran 2020, dan patut kita perhatikan untuk kegiatan kebudayaan seperti ini, selain melestarikan kearifan lokal, juga sebagai pengajaran membangun kepada generasi muda, transfer ilmu dan melestarikan budaya daerah, kita di Payakumbuh sangat peduli terhadap itu," ujarnya.
Kepala Taman Budaya Provinsi Sumatera Barat Drs. H Muasri dalam sambutannya mengatakan UNESCO akan menetapkan silek sebagai warisan budaya dunia tak benda yang sumber kiblatnya adalah Provinsi Sumatera Barat dan Jawa Barat.
"Kebersamaan kita menyemarakkan kegiatan silek sangat penting agar penetapan itu akan berjalan dengan baik diakhir tahun ini, silek sebagai kekayaan budaya yang sudah lama eksis, belum ada penelitian yang menetapkan tahunnya kapan silek ini bermula, namun silek berkembang ditengah-tengah masyarakat, menciptakan pendekar hebat. Sejak zaman perjuangan, silek menjadi basis melawan para penjajah," kata Muasri.
Ditambahkannya, Silek memiliki Filosofi lahia mencari kawan, batin mencari tuhan. Selain basilek secara fisik, juga menghubungkan diri dengan Allah, melalui pelatihan yang diberikan oleh guru silek.
"Warisan adu domba Belanda, jangan sampai mendarah daging dalam diri kita, tepat sekali Indonesiana memilih sumbar untuk mempertunjukkan Silek kepada dunia, dan pemerintah provinsi Sumbar berharap setiap kota/kabupaten dapat membina silek agar dapat terus eksis dalam nuansa kebersamaan, selangkah seayun, "saciok bak ayam, sadantiang bak basi," ujarnya mantap.
Pemerintah Provinsi Sumbar pun mendukung silek dengan telah digelarnya Galanggang Silek Tradisi yang dihadiri oleh 22 perguruan silek dari 10 kabupaten/kota di Sumbar. (Her)