Padang - Kepengurusan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Padang masa bakti 2019-2023 resmi dilantik IPSI Prov Sumbar yang diwak...
Padang - Kepengurusan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Padang masa bakti 2019-2023 resmi dilantik IPSI Prov Sumbar yang diwakili Ketua Harian, Rahmat Tira. Pelantik tersebut dihadiri Walikota Padang diwakili Asisten III, Azwin, Anggota DPRD Kota Padang, Zalmadi, Polresta Padang, Dispora Kota Padang beserta Tokoh-tokoh Silat se Sumatera Barat, Sabtu (23/11).
Dalam kesempatan itu, Ketua IPSI Kota Padang, Zulhardi Z Latif mengatakan, pada periode kedua ini sebagai Ketua IPSI Kota Padang, kita yakin dan percaya dengan banyaknya kepengurusan, tentu akan banyak seni masing-masing pengurus dalam membesarkan IPSI Kota Padang.
Disebutkan, kepengurusan kita saat ini sudah punyai agenda besar yang akan kita torehkan dimasa kepengurusan 2019 sampai 2023. Yang pertama kita akan mengupayakan Pusat Pelatihan Daerah Kota Padang, ini akan coba kita dorong kepemerintah daerah dan dispora.
" Kalau atlet silat Kota Padang sudah punya Pusat Pelatihan Daerah, tentu mereka bisa berlatih secara kontiniu dan punya pelatih yang akan melatih secara kontiniu. Jadi kita tidak saat lomba saja berlatih," ujar Zulhardi.
" Yang kedua dalam kepengurusan ini kita akan mengupayakan ada gelanggang silat. Kita akan mencari lokasi dan tanahnya, mudah mudahan di tahun 2020 ini akan terlaksana," ungkap Zulhardi yang juga Anggota Komisi IV DPRD Kota Padang ini.
Ia juga menyebutkan, dari kepengurusan periode kemaren, IPSI Kota Padang sudah melahirkan atlet-atlet silat berprestasi, baik dibidang prestasi maupun dibidang tradisi. Ini dibuktikan adanya atlet silat kita juara ditingkat PON.
"Ada tradisi yang namanya di ksb dan festifal, ada dua dipencak silat, jadi ada yang mengembangkan olahraganya, ada juga mengembangkan budayanya. Dan kedua-duanya harus kita dikolaborasikan, dibudaya kita berprestasi, di olahraga pun kita berprestasi," sebut Zulhardi.
Ditambahkannya, selama ini sudah ada diberikan uang insentif kepada tuo tuo silat kita oleh pemerintah Kota Padang, yaitu sebanyak 100 orang dengan nilai 300 ribu perbulan masing masing tuo silat. Kita rasa ini yang perlu ditingkatkan oleh pemerintah Kota Padang, disamping jumlah saat ini 100 orang, mungkin nantinya kita usulkan untuk ditambah dan juga nilainya mungkin kita usahakan untuk ditambah, sekarang hanya 300 ribu perbulan, kalau bisa 500 perbulan.
" Karena hal ini perlu pejuang pejuang budaya ini kita berikan motifasi untuk kembali mereka menghidupkan sasaran-sasaran silat dan perguruan-perguruan yang ada diKota Padang khususnya," pungkas Zulhardi.
Sementara, Ketua Harian IPSI Prov Sumbar, Rahmat Tira menyebut, harapan kita untuk silat, mentargetkan cuma tiga medali emas. Karena kemaren atlet pesilat kita sudah memperoleh dua medali emas.
Kenapa begitu, kita memang tidak banyak berharap, karena perhatian pemerintah terhadap olah raga ini, tidak cukup 20 persen, sakit hati kita ingin menyampaikan harapan-harapan itu kepada pemerintah. Masa hanya dengan biaya yang sangat minim kita suruh para atlet-atlet ini berlaga habis habisan, tidak masuk akal ini," keluhnya.
Disayangkan Pekan Olahraga Wilayah (PORWIL), semuanya ditangguhkan. Sekarang Pra PON, ajangnya lebih berbahaya dari porwil, kalau porwil kan kita sudah tau medannya, tapi Pra PON, ndak jelas siapa yang akan kita hadapi. Tentu hal ini perlu persiapan, bagaimana persiapan latihannya, persiapan pelatdanya, gizinya para atlet, ini perlu perhatian dari pemerintah daerah," pungkas Rahmat Tira. (Arman)