eXpos Sumbar – Nagari Batang Barus, yang terletak di Kabupaten Solok, menjadi tuan rumah bagi pelaksanaan kegiatan Rencana Kerja Dana Desa (RKDD) Fase ke-3, yang diinisiasi oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes).
Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong Nagari Batang Barus menjadi Smart Village, atau desa cerdas, melalui langkah konkret digitalisasi nagari dengan melibatkan Relawan TIK (RTIK) Wilayah Sumatera Barat sebagai fasilitator utama.
Dalam sambutannya, Wali Nagari Batang Barus, Banta Bransyah, A.Md, menyampaikan dukungan penuh atas kegiatan ini. “Dengan bijak memanfaatkan media sosial, masyarakat dapat membangun personal branding yang kuat dan bahkan menghasilkan nilai ekonomi.
Kami sangat mendukung masyarakat yang memanfaatkan fasilitas RKDD dan peralatan yang telah disalurkan oleh Kemendes, yaitu 1 unit komputer dan 1 unit printer,” ungkap Banta Bransyah.Ia juga berharap kader digital yang telah mengikuti bimbingan teknis (bimtek) di Jakarta pada Juni 2024 dapat menjadi garda terdepan dalam mewujudkan Smart Village. Wali Nagari Batang Barus juga menyampaikan terima kasih kepada narasumber dari RTIK Sumatera Barat yang telah memberikan materi yang menginspirasi dan mendukung visi Nagari Cerdas.
Hidayatul Rahman, salah satu kader digital Nagari Batang Barus, mengungkapkan bahwa kegiatan ini memberikan manfaat besar bagi masyarakat. “Program ini sangat membantu mereka yang sudah melek teknologi untuk menjadikan teknologi sebagai pendamping hidup dan sumber penghasilan dari konten digital. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut,” kata Hidayatul.
Ketua RTIK Wilayah Sumatera Barat, Yendi Putra, S.Kom, M.Kom, MTA, menjadi salah satu narasumber yang memberikan materi bertajuk “Bijak Menggunakan Media Sosial: Berantas Hoax dan Raih Cuan.” Dalam sesi ini, Yendi menekankan pentingnya literasi digital untuk meminimalisir penyebaran hoaks dan menjaga privasi saat menggunakan media sosial. “Bijaklah dalam dunia digital. Dengan literasi yang baik, masyarakat tidak hanya mampu menangkal hoaks, tetapi juga dapat memanfaatkan media sosial untuk meningkatkan perekonomian,” jelas Yendi.
Supriardi, S.Kom, M.I.Kom, turut memberikan materi berjudul Cerdas Bermedia Sosial Menyongsong Indonesia Emas. Dalam sesi ini, Supriardi mempraktikkan cara membuat konten menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan memberikan tips untuk memposting di media sosial agar masyarakat dapat mempersiapkan diri menjadi kreator konten masa depan.
Materi terakhir disampaikan oleh Rahmad Saputra, S.Kom, M.S.Si, yang membahas pentingnya kesadaran akan etika digital. Dalam paparan yang disampaikan, Rahmad menekankan betapa pentingnya memahami etika dalam bermedia sosial, serta pemahaman tentang Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) agar masyarakat dapat menghindari masalah hukum di dunia maya.
Program ini menjadi bukti nyata bahwa Nagari Batang Barus berkomitmen untuk mendukung kemajuan digital masyarakatnya. Dengan sinergi antara pemerintah nagari, Kemendes, dan RTIK Sumatera Barat, Nagari Batang Barus diharapkan dapat menjadi percontohan bagi Smart Village yang tidak hanya memanfaatkan teknologi untuk kehidupan sehari-hari, tetapi juga sebagai pilar dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Dengan kegiatan ini, Nagari Batang Barus menunjukkan komitmennya dalam memanfaatkan teknologi digital untuk kesejahteraan masyarakat dan berkontribusi pada pengembangan Indonesia yang lebih cerdas dan maju.
(Rahmad Halilintar)
