eXpos Sumbar - Virus HMPV (Human
Meta Pneumo Virus) kini tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan warga
internet, menyusul laporan tentang peningkatan kasus di Cina. Mengingat virus
ini juga menyerang saluran pernapasan, banyak yang membandingkan HMPV dengan
COVID-19. Namun, apakah kedua virus tersebut sebenarnya sama?
Direktur Pascasarjana Universitas
Yarsi, Candra Yoga Aditama, dalam wawancara dengan Kompas.com, menjelaskan
bahwa HMPV dan COVID-19 adalah virus yang berbeda. Ia menegaskan bahwa meskipun
keduanya menginfeksi saluran pernapasan, HMPV bukanlah virus baru. Sementara
itu, COVID-19 adalah varian baru yang muncul pada akhir 2019.
HMPV pertama kali dilaporkan dalam
sebuah jurnal ilmiah Belanda pada Juni 2001. Penemuan awal virus ini
mengungkapkan bahwa HMPV dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan pada
anak-anak.
Seiring waktu, kasus HMPV juga
dilaporkan di beberapa negara lain, termasuk Norwegia, Romania, Jepang, dan
Cina. Di negara tetangga Indonesia, Malaysia, HMPV juga telah terdeteksi,
dengan 327 sampel positif tercatat pada tahun 2024 dan 225 sampel pada 2023.
Walau sudah beredar selama
bertahun-tahun, HMPV dan COVID-19 memiliki gejala yang mirip karena keduanya
menyerang paru-paru dan saluran napas. Gejala umum HMPV meliputi batuk, demam,
sesak napas, dan nyeri dada. Pada kasus yang lebih berat, virus ini dapat
menyebabkan komplikasi seperti bronkitis atau pneumonia.
Meskipun demikian, HMPV umumnya
tidak berbahaya bagi orang dewasa yang sehat. Risiko meningkat pada anak-anak,
lansia, serta individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau penyakit
kronis, seperti diabetes dan gangguan pernapasan.
HMPV Belum Masuk ke Indonesia
Terkait dengan pertanyaan apakah
HMPV sudah masuk ke Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan
bahwa hingga saat ini virus HMPV belum terdeteksi di tanah air. Juru Bicara
Kemenkes, Widyawati, menjelaskan pada Minggu, 5 Januari 2025, bahwa meskipun
virus influenza tipe A, termasuk varian H5N1, pernah ditemukan di Indonesia
pada periode 2005 hingga 2017, tidak ada laporan baru terkait HMPV di
Indonesia.
"WHO melaporkan bahwa
penyebaran virus HMPV dan influenza tipe A masih terbatas di wilayah
Cina," ujar Widyawati. Kemenkes pun belum memberlakukan pembatasan perjalanan
dari dan ke Cina, namun kewaspadaan tetap ditingkatkan, terutama di pintu masuk
negara, untuk mencegah masuknya virus ini melalui pelaku perjalanan
internasional. Salah satu langkah antisipasi yang dilakukan adalah dengan
karantina terhadap pelaku perjalanan yang menunjukkan gejala mirip flu.
Mencegah Penularan HMPV
Meskipun HMPV belum ditemukan di
Indonesia, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan melakukan langkah-langkah
pencegahan. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika
Serikat, langkah-langkah berikut bisa membantu mencegah penyebaran HMPV:
- Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik.
- Hindari menyentuh mata,
hidung, atau mulut dengan tangan yang belum
dicuci.
- Jaga jarak dengan orang yang sedang sakit, terutama yang diduga
terinfeksi HMPV.
- Jika terinfeksi, pastikan menutup mulut dan hidung ketika batuk atau bersin dan cuci
tangan dengan sabun setelahnya.
- Hindari berbagi peralatan
makan dan lebih baik tetap di rumah
saat sakit.
- Bersihkan permukaan yang mungkin terkontaminasi, seperti gagang pintu atau
mainan bersama.
HMPV, meski bukan virus baru, tetap
bisa menimbulkan dampak serius bagi kelompok rentan. Kemenkes juga menegaskan
bahwa saat ini belum ada vaksin atau obat khusus untuk virus ini, sehingga
pengobatan difokuskan pada penanganan gejala yang muncul.
Masyarakat diharapkan untuk terus
memantau perkembangan virus HMPV dan segera berkonsultasi dengan fasilitas
kesehatan jika mengalami gejala infeksi saluran pernapasan.
Meskipun HMPV dan COVID-19 memiliki
kesamaan dalam gejala, kedua virus ini sangat berbeda. HMPV bukan varian baru,
sementara COVID-19 adalah penyakit yang baru muncul pada 2019. Oleh karena itu,
meskipun tidak ada laporan kasus HMPV di Indonesia, langkah pencegahan tetap
penting untuk menjaga kesehatan masyarakat.